Senin, 30 Mei 2011

JALAN KEHIDUPAN



Tak selamanya jalan lurus yang akan kita tempuh
Terkadang kita harus memutar arah tuk terus melangkah
Tak selalu cuaca cerah menemani langkah kita
Terkadang kita harus melewati teriknya mentari, atau
Melawan derasnya hujan tuk bisa sampai tujuan



Saat langkah semakin berat tuk mendaki
Saat beban terasa berat tuk dipikul
Saat alam seakan tak bersahabat menemani
Mungkin kita harus berhenti sejenak
Melepas lelah yang hinggap di kaki
Menenangkan fikiran yang dipenuhi masalah
Menundukkan hati sambil mengucap nama-namaMu yang indah


YAA HAADII, IHDINASH SHIROTHOL MUSTAQIM.
Wahai yang MAHA Memberi petunjuk, tunjukkanlah kepadaku jalan Mu yang lurus
YAA NUUR, NAWWIR QULUUBANAA BIHIDAAYATIKA
Wahai yang MAHA Bercahaya, sinarilah hatiku dengan petunjukMu
YAA ALIIM, A’LIMNAA MAA LAA NA’LAM
Wahai yang MAHA Mengetahui, beritahukanlah kepadaku apa yang tidak aku mengetahuinya
YAA MUQIITU A’THINAA QUWWATAKA LAA HAULA WALAA QUWAATA ILLABIKA
Wahai yang MAHA Memberi kekuatan, berikanlah aku kekuatan, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau
YA QOYYUUM, AQIMNAA BIL ISTIQOOMAH
Wahai yang MAHA Tegak, tegakkanlah hatiku dengan konsisten
YA SYAKUR, A’INNAA ‘ALAA SYUKRIKA
Wahai yang MAHA Menerima syukur, berikanlah aku kesanggupan untuk selalu bersyukur kepadaMu
YAA SHABUUR, IJ’ALNAA SHAABIRIINA.
Wahai yang MAHA Penyabar, jadikanlah aku orang-orang yang selalu bersabar
YA KARIIMU AKRIMNAA BITTAQWAA
Wahai yang MAHA Mulia, muliakanlah aku dengan ketaqwaan
YA MUJIIBU AJIB DA’WATANAA WAQDHI HAWAAIJANAA
Wahai yang MAHA Mengabulkan, kabulkanlah do’aku, luluskanlah semua keperluanku. AMiin..

Minggu, 29 Mei 2011

Mari Kita Raih Kemenangan



Hayya ‘ala shalaah… hayya ‘ala-l fallaah… Suara azan shubuh dari mesjid terdengar merdu memanggil kita. Berapa banyak dari kita yang datang ke mesjid? Berapa banyak shaf-shaf di mesjid terisi? Mesjid sepi.

Tak berapa lama kemudian, hari masih sangat pagi, semua penghuni rumah bergegas keluar rumah, jalanan menjadi ramai, lalu lintas padat, angkutan umum penuh sesak... . hendak kemana kita? Tujuan kita ke tempat kerja.
Waktu zuhur dan ashar pun tiba, dan kita memilih tenggelam dengan pekerjaan kita, sibuk di depan komputer, mengikuti meeting panjang, menggarap proyek besar… Shalat zuhur dan ashar kita tunda-tunda, kita kerjakan shalat di akhir waktu…
Bagaimana dengan maghrib dan isya? Ah, kita sangat lelah, tenaga kita rasanya habis terkuras, shalat pun rasanya amat berat…
Inikah potret kehidupan kita? Inikah realitanya? Apakah pekerjaan menjadi prioritas kita? Shalat kita lalaikan? Sebenarnya apa yang kita tunggu-tunggu dalam hidup ini? Tak lain, kita semua sedang menunggu kematian…Dan setelah kematian, amalan apakah yang pertama kali dihisab oleh Allah? Ya, shalat adalah amalanyangpertama kalidihisab oleh Allah!
Betapa ingin kita datang tepat waktu ke kantor, betapa ingin kita dilihat oleh atasan sebagai karyawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh, kita tidak ingin dicap pemalas, kita sangat peduli dengan perasaan atasan kita, tapi… mengapa kita tidak peduli dengan “perasaan”Allah? Pernahkah terpikir oleh kita bagaimana “perasaan” Allah saat kita selalu terlambat menghadap-Nya, mengakhir-akhirkan waktu shalat, bahkan ketika shalat kita masih saja memikirkan dunia… Padahal yang memberi rizki untuk kita bukan atasan kita, tetapi Allah.
Mungkin kita bertanya, bukankah bekerja adalah ibadah? Benar, bahwa bekerja adalah ibadah, tapi apakah dibenarkan jika bekerja memalingkan ibadah kita kepada Allah? Sungguh, betapa Allah sangat sayang kepada kita, dan betapa Allah sangat mengerti kebutuhan kita. Lihatlah rentang waktu yang panjang antara shalat shubuh dan zuhur, Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk sibuk dengan dunia, untuk mencari sebagian karunia-Nya. Dan juga rentang waktu yang panjang antara isya dan shubuh adalah waktu istirahat yang diberikan Allah kepada kita setelah kita seharian lelah bekerja.
Banyak sekali ayat Al-Qur’an dan Hadist yang menegaskan betapa agungnya kedudukan shalat. Allah Swt berfirman:
Bacalah apa yang telah diwahyukan padamu yaitu al kitab (Al-Qur’an) dan dirikan shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-prbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( Q.S. Al-Ankabut [29]:45)
“Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.” (Q.S Al-Ma’arij [70]:34-35)
Telah datang seorang lelaki dan bertanya kepada Rasulullah Saw. “Wahai Rasulullah amal ibadah apa yang paling dicintai Allah dalam Islam?”, Rasulullah bersabda, “Shalat di awal waktu, dan siapa yang meninggalkan shalat maka tidak ada agama baginya, dan shalat adalah tiang agama. (H.R Baihaqi)
Shalat juga merupakan pesan terakhir Rasulullah, sebelum wafat Rasulullah terus mengucapkan “As-shalah! As-shalah! Wa maa malakat aymanukum.” (Shalat! Shalat Dan para budak) (H.R Ibnu Dawud)
Saudaraku tercinta, sebelum kita dihisab Allah, sebelum tiba hari dimana harta dan anak tak lagi berguna, marilah kita hisab terlebih dahulu diri kita, kita hisab amalan shalat kita.

Marilah kita pelihara shalat kita, jadikan shalat sebagai prioritas pertama hidup kita, maka sungguh kita akan meraih kemenangan, yaitu kekal di dalam surga-Nya.Hayya ‘ala shalaah… Hayya ‘ala-l fallaah…

                                                                           posted http://www.eramuslim.com/oase-iman/silvani-mari-kita-raih-kemenangan.htm

Daftar Pustaka Al-Rasyid Muhammad ibn Khalid, Syami Ahmad Shaleh.“Min Akhta al-Mushallin assholah assholah (akhir maa takallama bihi anabii)”. Diterjemahkan oleh: Rapung Samuddin, Nasrullah Jasam dengan judul: Shalat yang Menangis”.2010. Jakarta:tuhifa media.

Jumat, 27 Mei 2011

Sebuah Catatan Untuk Sang Pengisi Hati

Wahai yang mengisi hatiku
Namamu terukir indah disudut hatiku
Mengisi ruang hati yang kosong dalam kehampaan
Wahai yang mengisi hatiku
Namamu selalu hadir dalam setiap rangkaian do'aku
Menemani hati yang terasa sepi dalam keramaian


Robb..
Jika Engkau taqdirkan aku bersamanya
Ingin kubasahi lisan ini dengan Dzikirku bersamanya
Ingin kulewati malam dengan sujudku bersamanya
Ingin kuisi hari dengan ibadahku bersamanya
Ingin kuhabiskan sisa hidupku dengan amalku bersamanya


Robb...
Seandainya telah Engkau catatkan
Dia menjadi temanku dalam menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi


Tetapi ya Robb...
Seandainya telah Engkau taqdirkan Dia tidak bersamaku
Peliharalah hatiku dari kekecewaan
Yakinkanlah aku dengan takdirMu
Tuntunlah langkahku untuk selalu dijalanMu


Robb..
Gantikanlah yang telah hilang
Walaupun tidak sama dengan dirinya
Sesungguhnya apa yang telah Engkau taqdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini


Satu membuat hati ini yakin Ya Robb..
FirmanMu dalam Q.S 2:216
"Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia tidak baik bagimu,sesungguhnya Allah Maha mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".


Robb..
Cukupkan rasa cinta dihati ini hanya untukMU