Jumat, 08 Juli 2011

Kembangkan Sayap Sholatmu



Suatu hari seorang pemuda yang sedang dilanda problematika hidup datang ke sebuah pesantren untuk meminta nasehat pada seorang ulama, pemuda ini sampai di pesantren pukul 13.30, setelah melakukan sholat dzuhur kemudian pemuda ini menemui Mu’allim dan bercerita tentang masalah yang dihadapinya, Mu’allim kemudian bertanya :
Mu’allim : " Tadi sholat dzuhurnya jam berapa "
Pemuda : " Saya barusan saja sholat dzuhur "
jawab pemuda yang memang baru datang ke pesantren pukul 13.30, dan baru saja melaksanakan sholat dzuhur.
Mu’allim : " Pantes, pertolongan Allah jauh bener, jarak Allah dengan kamu seberapa deket sama Allah waktu sholat ", kemudian pemuda ditanya lagi.
Mu’allim : " Tadi sholat dzuhurnya berapa rokaat "
pemuda tahu kalau ini bukan pertanyaan, sebab siapa saja pasti paham kalau sholat dzuhur itu empat rokaat.
Pemuda : " Empat rokaat ", jawab pemuda
Mu’allim : " Jadi tadi empat rokaat sholatnya "
Pemuda : " benar ya mu’allim "
Mu’allim : " Pantes, sholatnya tidak ada sayapnya, sholat dzuhur yang bener itu delapan, dua qobliyahnya dan dua ba'diyahnya ". kemudian muallim bertanya lagi,
Mu’allim : " Burung, burung apa yang dia punya sayap tapi dia tidak terbang , ada dua, kata muallim
1. Burung tau tidak kalau dia punya sayap, kalau dia tau dia punya sayap tapi dia       tidak pakai kedua sayapnya untuk terbang itu namanya burung MALAS.
2. Burung tau tidak kalau dia punya sayap, kalau dia tidak tau bahwa dia punya         sayap, padahal sayap itu nempel di badannya, lantaran itu juga dia tidak terbang, itu namanya burung BODOH ".
Mu’allim : " kamu termasuk yang MALAS atau termasuk yang BODOH "
Pemuda : " subhanalloh, hari itu saya belajar tentang satu dosa, dosa tauhid bahwa tidak berdiri La Ilaha Illa Allah tanpa Muhammad Rosulullah, tidak berdiri yang wajib tanpa yang sunnahnya, bener2 saat itu saya beristighfar pada Allah, Ya Robb maafin saya, solusi saya kejar diriMu tidak saya kejar, jawaban saya buru Engkau yang mempunyai jawaban saya lalaikan, saya punya yang wajib berantakan apalagi yang sunnah". sesal pemuda dalam hatinya.
kemudian muallim bertanya lagi
Mu’allim : " Sudah dicari kemana saja itu urusan "
Pemuda : " Kemana saja sudah saya cari "
Mu’allim : " Ya sudah, sekarang cari di kamar, kalau di kamar nanti diantar sama Allah "
Serahin sama Allah semua urusan kita, sudah beres yang wajibnya, qobliyah dan ba'diyah juga beres, tambahin tahajjudnya, maka Allah yang jadi pelindung kita. kenapa?, karena kita serius nyari Allah, selama ini kita tidak serius nyari Allah, buktinya sampai umur kita begini kita masih sering menjadi hamba yang merintah Allah, kita masih sering menjadi manusia yang merintah Kholiqnya, kita suruh Allah untuk menuggu kita, kita beri perintah Allah perintah tunggu. Adzan berkumandang.. Allahu Akbar. Allahu Akbar , kemana kita, tunggu ya robb saya lagi di tol, tunggu ya robb saya lagi dagang ,tunggu ya robb saya lagi usaha, tunggu ya robb saya lagi dipasar, tunggu ya robb saya lagi belanja, tunggu ya robb saya lagi didapur, tunggu ya robb saya lagi di mall. Allah kita suruh nunggu hingga begini nih kita punya urusan.

Kisah di atas adalah sedikit dari perjalanan hidup seorang ustad yang kita kenal dengan ceramah-ceramahnya tentang sedekah, ya.. dialah ustad Yusuf Mansur yang menceritakan tentang kisah hidupnya saat meminta nasehat pada seorang ulama kharismatik asal betawi Alm. K.H Syafi’i Hadzami, kisah ini dituturkannya pada 1 Muharram 1430H saat ceramah di al 'Asyirotus Syafi'iyyah.

Dari kisah diatas dapat disimpulkan bahwa penting sekali untuk mengerjakan sholat tepat waktu ( berjama'ah ), agar kita tidak termasuk golongan hamba Allah yang berani merintah Kholiqnya, dan kembangkanlah sayap sholatmu, iringi sholat fardhu dengan sholat sunnah rowatib agar kita juga tidak diibaratkan sebagai burung yang Malas atau yang Bodoh.

Diantara keistimewaan sholat sunnah rowatib adalah merupakan penambal kekurangan dan kesalahan seseorang ketika melaksanakan sholat fardlu. Karena manusia tidak terlepas dari kesalahan, maka ia membutuhkan sesuatu yang dapat menutupi kesalahannya tersebut, Nabi juga pernah mengatakan :
“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar